Minggu, 10 Oktober 2021

 Gak Gitu Konsepnya

 

Setiap ada berita pendaki yang hilang atau cerita mistis yang terjadi di gunung, selalu aja ada komen yang isinya,,

"makanya klo di gunung tuh yang sopan" 

"mulutnya dijaga klo lagi di gunung"

Dan lain sebagainya yang intinya saat berada di gunung, kita harus beradab. Terus terang gw gak setuju akan hal tersebut.

Ketidaksetujuan gw bukan berarti gw menentang untuk berlaku sopan dan menjaga lisan saat berada di gunung. Bukan juga karena gw berpihak pada mereka yang berbuat atau berlisan seenaknya saat berada di tengah hutan. Bukan, bukan karena itu.

Ketidaksetujuan gw lebih karena saat kita berlaku sopan, bukan hanya karena lagi di gunung. Tapi dimanapun kita berada. Kita menjaga lisan, bukan hanya karena lagi di gunung. Tapi dimanapun kita berada, kita memang harus menjaga lisan. Ya kan? Gw gak setuju lebih karena gw merasa tidak tepat aja jika kita berlaku sopan hanya saat di gunung. Kenapa? Karena takut diganggu makhluk halus penghuni gunung? Kita manusia. Diciptakan Allah menghuni bumi sebagai khalifah, pemimpin, kenapa takut sama mereka? Dan jika kita berlaku sopan dan menjaga lisan hanya saat berada di gunung, sekali lagi, karena takut sama gangguan penghuni gunung, bukankah itu sama aja kita mengistimewakan 'mereka'? Takut sama 'mereka'? Jadi menurut gw, adalah hal yang salah jika kita bersopan santun dan menjaga lisan saat di gunung aja semata" karena takut sama makhluk halus. Tapi saat berada di rumah/kota/domisili kita, kita langsung bebas berbuat dan berucap seenaknya. Gak gitu konsepnya ferguso.

Jadi poin gw adalah, untuk berlaku sopan gak mesti nunggu kudu ada di gunung dulu. Untuk menjaga lisan, gak mesti ada di tengah hutan/alam dlu. Tapi dimanapun kita berada. Kita berlaku sopan, karena kita memang sopan. Kita gak berkata kotor, karena kita hanya berucap yang baik. Pribadi yang baik. Dan itu berlaku dimana aja dan kapan aja. Gak cuma di gunung. Itu poinnya 😊